Kisah Nabi Musa AS

 Nabi Musa adalah salah satu dari ke-25 nabi yang menjadi utusan Allah. Kisah Nabi Musa yang akan dijabarkan di artikel ini, akan menjadi cerita sejarah dalam Islam yang juga memiliki banyak makna.

Sikap beliau yang selalu meminta pertolongan pada Allah harus ditiru.

Nabi Musa adalah putra dari Imran bi Yashar bin Qahits bin Lawi bin Yaqub. Ia juga merupakan saudara sepupu dari Nabi Harun, sedangkan ibunya bernama Yukabad.

Usia Nabi Harun beberapa tahun lebih tua dari Nabi Musa. Nama pamannya adalah Qorun bin Yashar bin Qahits.


Kisah Nabi Musa AS 



Kisah Nabi Musa AS telah diabadikan di dalam Al-Qur'an. Nama Nabi Musa di Al-Qur'an disebutkan sebanyak 136 kali.

Berdasarkan perjalanan Nabi Musa, pada akhirnya diketahui bahwa Allah SWT tidak menyukai perbuatan sewenang-wenang ataupun yang menganiaya orang lain. Itulah sebabnya salah satu perintah Allah SWT kepada Nabi Musa adalah untuk melawan Raja yang berkuasa pada zaman itu, yaitu Firaun.

Nabi Musa AS merupakan salah satu nabi dan rasul yang dikarunia mukjizat yang luar biasa oleh Allah SWT. Nabi Musa merupakan rasul ulul azmi dan termasuk dalam satu dari empat Nabi yang dikaruniai kitab, yaitu kitab Taurat.

Nabi Musa diperintah Allah SWT untuk menyelamatkan kaumnya dari kekafiran. Nabi Musa juga diutus untuk menyadarkan penguasa Mesir saat itu, yaitu Raja Firaun yang menganggap dirinya sebagai tuhan.

Sebab, kesombongan dan kekejaman Raja Firaun itu membuat masyarakat Mesir takut dan tunduk kepadanya. Raja Firaun juga tidak segan membunuh bayi laki-laki karena dianggap akan mengganggu kerajaannya.

Di dalam Al-Qur'an, sewaktu bayi, Nabi Musa sengaja dihanyutkan oleh ibunya di Sungai Nil agar tidak dibunuh oleh bala tentara dan pengawal Raja Firaun. Tindakan ibu Nabi Musa pada saat itu karena mendapatkan ilham dari Allah SWT.

Kemudian di hilir sungai, istri Raja Firaun justru menemukan Musa yang bersih dan bercahaya, lalu dipungut oleh keluarga Firaun.

Nabi Musa tumbuh menjadi sosok yang cerdas dan berakal yang sempurna. Nabi Musa dewasa merantau meninggalkan Mesir menuju Madyan, dan di sana, dirinya bertemu dengan Nabi Syu'aib AS lalu menikah dengan salah satu anaknya.

Setelah 10 tahun tinggal di Madyan, Nabi Musa dan istrinya meminta izin kepada Nabi Syu'aib untuk kembali ke Mesir. Di dalam perjalanan menuju Mesir, Nabi Musa melihat sinar yang menyala di Bukit Sinai. Di tempat itulah Nabi Musa menerima wahyu pertama kali dari Allah SWT.

Allah SWT menimpakan berbagai hukuman kepada Firaun seperti musim kemarau panjang yang menyebabkan kelaparan. Allah SWT juga menimpakan angin topan, belalang, kutu, katak, hingga darah untuk Firaun.

Lalu Nabi Musa beserta pengikutnya memutuskan untuk meninggalkan Mesir. Kemudian Allah SWT memerintahkan Nabi Musa untuk memukulkan tongkatnya ke air laut dan tongkat itu membelah laut menjadi dua. Ini adalah mukzijat Nabi Musa yang paling terkenal.

Nabi Musa dan rombongannya melewati dasar laut yang kering, sementara Firaun dan pengikutnya terus mengejar Nabi Musa. Saat Nabi Musa sudah tiba di daratan dan Firaun masih di tengah lautan, Allah SWT mengembalikan lautan seperti semula sehingga Firaun dan prajuritnya tenggelam di dasar laut.

Dari Kisah Nabi Musa AS dan perjuangannya melawan Raja Firaun, kira-kira hikmah dan pelajaran apa yang dapat dipetik? 


Sumber Artikel : https://www.suara.com/news/2020/12/19/220448/kisah-nabi-musa-dan-raja-firaun-yang-kejam?page=all

Tonton Video Kisah Nabi Musa : https://youtu.be/tD0xkIaQt_Y

Komentar